Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kontraktor Proyek Tidak Selalu Untung, Berikut Sebab Potensi Kerugian Dalam Proyek


Rekan sekalian pekerjaan Fisik Konstruksi yang dilaksanakan oleh Kontraktor adalah pekerjaan dengan item yang kompleks dan mempunyai prbabilty mendapatkan kerugian.
Kenapa itu bisa terjadi ?


Suatu Pekerjaan Konstruksi harus lah dilakukan oleh yang ahli dibidang tesebut, hal ini sesuai dengan pepatah lama, sesuatu itu akan berhasil jika diserah pada ahlinya. Nah kenyataanya pada pekerjaan Konstruksi ini tidak serta merta jika dilakukan oleh Tenaga Ahli akan menutup kemungkinan terjadinya kerugian. Banyak Faktor yang sangat mempengaruhi dan juga menjadi dasar Laba Ruginya suatu Pekerjaan Konstruksi.

Sebagai Contoh Suatu Proyek Konstruksi Di Indonesia pasti sahabat sekalian pernah mendengar 1 atau 2 dari Kontraktor yang sahabat kenal mengatakan saya rugi di proyek ini atau saya tekor di proyek ini, bahkan ada yang harus menjual harta benda untuk menutupi kerugian tersebut.

Nah, para sahabat jangan pernah ber mindset bahwa Kontraktor Konstruksi itu akan terus menerus menuai Laba tanpa henti.

Perjalanan Untuk Mendapatkan Proyek Konstruksi itu saja sudah memakan banyak modal yang dikeluarkan, belum lagi pada saat pelaksanaan pekerjaan, sehingga jika seorang Kontraktor tersebut tidak punya cukup modal dan kuat dalam financial maka kesuksesan itu hanya bernilai 55%.

Kita dalam konteks ini tidak berbicara faktor Haluan Kiri dalam mendapatkan Proyek atau menjadi Kontraktor, seperti unsur KKN, Keberuntungan Orang Dalam, Dekat dengan penguasa dan lain hal sebagainya

Secara Teknis dan Ilmu Teknik bahwa potensi kerugian dalam pelaksanaan proyek Konstruksi itu ada dan bisa menjadi sangat berpotensi jika memang konsep dan cara kerja salah.

Berikut beberapa Faktor yang Menyebabkan Kerugian Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi


  • Buang Harga Penawaran

Saat mengikuti Tender maka terlalu banyak membuang harga penawaran dengan target mengejar daftar rangkin Peserta tender, sehingga mengesampingkan nilai-nilai harga yang krusial yang kadang kala harga nya bisa naik sewaktu-waktu seperti Besi, Semen, Dan Pabrikasi Lainnya

  • Upah (Borongan Kerja) Over Toleran

Nah disini kita pasti tahu bahwa dalam suatu proyek konstruksi ada Upah dan Harga Bahan Kerja, untuk upah dan bahan ada kriteria persentase standart tinjau, misal pada suatu lokasi didaerah tersebut range untuk upah borongan bisa 22 s.d 25 % dari Nilai Kontrak Bersih, sehingga jika melebihi range tersebut dapat dipastikan potensi kerugian di segi upah sudah mulai Nampak

  • Tidak Melakukan Mutual Check Awal (MC-0)

Disini pentingnya bagi Kontraktor itu adalah penghitungan kembali seluruh komponen pekerjaan, mulai dari harga, Upah, Material, dan Honor Personil. Hal ini harus dilakukan mengingat tidak selamanya Dokumen yang diberikan dalam lelang/tender tersebut tidak ada yang keliru. Ingat Yang membuat dokumen, baik perencanaan dan pengelolaan adalah manusia biasa biasa sehingga potensi kekeliruan dalam data itu pasti ada.

  • Pekerja, Personil Tidak Sesuai Bidang (Professional)

Ini tidak kalah penting nya dalam pelaksanaan proyek, Jika pekerja dan personil yang dipercayai adalah bukan dari ahli bidang nya maka setiap rencana, tata laksana, manajemen, dan rekayasa engineering tidak akan bisa dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kerja. Al hasil aka nada pekerjaan yang salah atau akan terjadinya over duration, (Molor waktu).

  • Manajemen Yang Buruk

Dalam suatu pekerjaan Proyek Konstruksi, Manajemen merupakan tulang penggerak dan menjadi motor bagi seluruh aktivitas pekerjaan. Bayangkan jika manajemen tidak ada maka struktur personil dan pekerja pun tidak diketahui, sejauh mana target yang harus dicapai, siapa yang mengendalikan, berapa biaya yang sudah dikeluarkan. Semua itu tidak akan didapat bahkan didata jika manajemen tidak ada atau buruk sehingga Hasil yang akan dicapai dalam sebuah Proyek Konstruksi akan Amburadul, masalah biaya ? Jangan Ditanya Lagi Pasti Hancur.

  • Kontraktor Tak Punya Modal

Nah ini titik yang paling krusial.
Pasti ada yang menanyakan kenapa tidak punya modal bisa dapat proyek ? Modal pertama itu tidak musti uang, bisa saja hubungan dengan yang Luar biasa dan sebagainya.

Buat sahabat yang mau belajar membuat dokumen penawaran tender proyek bisa dilihat video tutorialnya dibawah ini :


Namun ketika sudah memasuki pelaksanaan proyek maka Uang lah yang menjadi Modal utama penggerak Pekerjaan itu berputar. Nah jika Kontraktor tidak punya modal otomatis dia akan mencari modal dengan opsi berhutang, dalam hutang tersebut dapat dipastikan berbunga dan sebagainya sehingga setelah selesai pekerjaan yang harusnya laba maka bisa jadi harus menutup bunga Hutang.

Bagi sahabat yang ingin belajar Membuat/menghitung RAB Bangunan bisa dilihat video tutorial dasar dibawah ini :

Nah bagi sahabat semuanya sekian dulu penjelasan dari admin apabila ada pertanyaan boleh ditanyakan pada kolom komentar, silahkan follow situs kita ini agar bahan berikutnya bisa langsung notif ke email sahabat semuanya. Jika tidak nampak tombol follow dalam view hape sahabat, silahkan sahabat ganti view menjadi view desktop di hape sahabat semuanya.

Nah bagi sahabat semuanya sekian dulu penjelasan dari admin apabila ada pertanyaan boleh ditanyakan pada kolom komentar, silahkan follow situs kita ini agar bahan berikutnya bisa langsung notif ke email sahabat semuanya. Tombol Follow (Ikuti) ada dibawah Halaman atau klik Tombol Subscribe pada Atas Halaman.

Yang mau bergabung dengan kita bisa gabung di grup telegram Civil Engineer Indonesia yang banyak suhu master Teknik sipil dalamnya silakan di Klik Disini 

Sahabat Engineers yuk Gabung Sama Kita, Klik Dibawah ini :

Post a Comment for "Kontraktor Proyek Tidak Selalu Untung, Berikut Sebab Potensi Kerugian Dalam Proyek"