Cara Bayar Upah - Ongkos Tukang Yang Benar (Borongan) Di Proyek
Banyak pertanyaan yang masuk ke sudutsipil tentang bagaimana cara membuat si Tukang yang profesional dapat bekerja dengan bertahan pada pekerjaan kita ?
Sebenarnya ini pertanyaan yang susah untuk dijawab, bahkan untuk jawaban yang susah pun kadang kala susah untuk diterapkan, lho kok bisa ? Begini kawan, bahkan sudutsipil sendiri juga banyak mendapati tukang bangunan yang sudah bekerja lama dengan kita namun juga akan meloncat dan pergi ke tempat lain.
Hal ini wajar sebenarnya, karena yang dipekerjakan itu adalah seorang manusia bukan robot. Dimana mempunyai sifat manusiawi punya naluri dan juga punya rasa. Dimana jika tidak ada masalah emosi mungkin juga perasaan jenuh dan bosan menghinggapi sehingga lahir keputusan untuk mencari jati diri baru atau lokasi kerja baru dengan niat hati ingin mencari pengalaman baru atau tantangan baru atau bahkan pendapatan baru yang tentunya lebih tinggi.
Namun dibalik cerita itu semua bukanlah itu yang menjadi substansi daripada artikel ini, dimana disini saya ingin mengupas bagaimana cara menjaga dan membayar si tukang kuli bangunan agar apabila terjadi cabut ditengah pekerjaan atau pekerjaan yang sedang berlangsung, maka pekerjaan tidak terhenti dan juga kita sebagai pembayar tidak rugi.
Banyak hal ini terjadi bahkan sangat banyak terjadi pada Owner-owner yang melangsungkan pekerjaannya ke Tukang langsung tanpa memakai kontraktor atau pemborong yang profesional.
Emang tidak boleh memakai Tukang langsung gak usah kontraktor ? Boleh semuanya boleh kok, asal dilakukan sesuai dengan mekanisme dan juga alur teknis yang berlaku agar hal-hal seperti ini tidak terjadi.
Apabila kamu menggunakan jasa kontraktor maka tentu setiap pertanggung jawaban masalah dilapangan adalah tanggung jawab kontraktor, tidak perlu takut dengan Tukang lari atau pergi ditengah pekerjaan, kecuali kontraktornya yang lari. hihi,
Biasanya kalau kontraktor lari itu banyak hal dan sebab yang sangat rumit terlebih masalah keuangan atau pembiayaan, dimana saat nawar awal harganya begini ternyata pas eksekusi harganya membengkak. Kalau tidak ada win win solution dengan Owner ya kebiasaan mereka akan lari.
Alasan lain juga banyak kontraktor yang lari apabila adanya Owner yang bertingkah atau bahkan menambah pekerjaan dan volume pekerjaan sesuka hati namun tidak mau menambahkan biaya pekerjaan. Terlebih Owner langsung menyuruh Tukang melakukan itu namun belum disetujui oleh Kontraktornya.
Lantas bagaimana cara menjaga hal tersebut agar tidak terjadi dan dapat diantisipasi ? Gampang sebenarnya, lakukan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan awal. Sesuai dengan Metode Teknis dan Mekanisme Teknis Pekerjaan.
Kembali berbicara pada penjagaan Tukang dan Cara Bayar ongokos Tukang dengan Benar. Kenapa judulnya Cara Bayar Ongkos Tukang dengan Benar ? Inilah salah satu impact apabila kita membayar Tukang dengan cara keliru maka Tukang bisa saja loncat keluar disaat pekerjaan masih berlangsung dan kita bakal cari Tukang Baru lagi, dan apabila itu terus menerus tentu rugi sudah didepan mata.
Salah satu cara yang paling konkrit berdasar riset sudutsipil dan juga pengalaman kami yang telah mengayomi Tukang ratusan orang dengan pekerjaan ratusan project, maka saya bahas dengan gamblang pada video dibawah ini, silahkan disave dan dishare.
Kamu sudah tahu bukan ? ternyata gampang, dan contoh diatas adalah untuk item pekerjaan tertentu namun untuk item lainnya kamu bisa menggunakan rumus sama seperti dengan konsep sistem pekerjaan borongan. Terus untuk harian bagaimana ? Next kita lanjut komen aja dibawah;
Buat kamu yang mau konsultasi membangun Rumah, untuk Desain dan Bangun kamu bisa kontak sudutsipil di :
- WA 085261818142
- Instagram sudutsipil
- Tiktok sudutsipil
- Youtube sudutsipil
Sebelum Bangun wajib yang namanya konstruksi bangunan diencanakan dengan maksimal dan optimal agar pekerjaan bangunan yang akan dibangun bisa sesuai dengan Mutu, Biaya dan Waktu.
Post a Comment for "Cara Bayar Upah - Ongkos Tukang Yang Benar (Borongan) Di Proyek"